Kamis, 26 Januari 2012

Pahitnya Kehidupan Bagaikan Segenggam Garam Sajalah

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Pemuda itu menceritakan semua masalahnya.
Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas,lalu diaduk perlahan.
“Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya,” ujar Pak tua itu.
“Asin. Asin sekali,” jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah.”
Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar,” sahut sang pemuda.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?” tanya Beliau lagi.
“Tidak,” jawab si anak muda.
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. “Anak muda,dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”
Beliau melanjutkan nasehatnya.”Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Pahitnya kehidupan di permainkan Cinta

Kadang cinta itu mempunyai banyak rasa yang sering kita jumpai dalam kehidupan ssehari – hari . Tapi menurutku cinta itu pahit rasanya seperti luka bakar yang terkena  alkohol 99 % tapi aku gak mengungkiri kalo aku emang lagi jatuh cinta .
meski sakit kenapa cinta tetap ku rasa .
JANGAN MAU BERCINTA KALAU TIDAK MAU NGERASA’IN PAHITNYA CINTA

Pengertian Hidup Menurut Astra Jingga

Hidup ini adalah sebuah pertunjukkan dalam panggung dari sandiwara yang telah dirancang skenarionya oleh Tuhan. Kita adalah pemeran utama dan juga sebagai penonton sandiwara ini. Ada yang berperan sebagai raja dan ratu, pemimpin, penjahat, petani, pedagang, pelaut dan lainnya. Namun kita tidak menyadari bahwa hal ini sedang terjadi pada diri kita. Kita selalu khilaf, sombong, dan congkak.

Bumi ini adalah panggung dari sebuah sandiwara. Kita datang ke Bumi hanya untuk menjadi peran dalam teater ini dan hanya sementara waktu dan sesaat. Kemudian kita pergi kembali dari Bumi ini untuk memulai sebuah kehidupan yang baru. Mungkin di surga atau di neraka. Kita tidak tahu. Tergantung peran kita selama menjalani hidup di bumi. Hanya Tuhan yang bisa menilai peran kita selama kita berada di Bumi.

Keindahan sebuah kehidupan di Bumi tergantung pada peran kita. Kita telah diberi kebebasan untuk memilih sebuah peran dalam menjalani kehidupan. Bisa peran yang baik atau buruk. Terserah kita. Dan kita harus berani mengambil resiko. Semua bisa menyenangkan dan menyedihkan. Karena semua itu adalah sebuah pilihan untuk kita. Memilih sebuah peran yang baik, pasti akan menyenangkan. Memilih sebuah peran yang buruk, pasti akan menyedihkan.

Hidup Ini akan terasa Indah, apabila kita mampu menghilangkan sebuah rasa dendam dan benci. Maka kita harus menjaga sesuatu dalam menjalani hidup ini agar kita dapat merasakan indahnya sebuah kehidupan. Apakah itu? ... jawabannya adalah; pertama, kita harus menjaga niat baik, kedua kita harus menjaga ucapan, and ketiga kita harus menjaga tingkah laku. Hanya itu. Tuhan pasti akan memberkati kita.

Hidup itu indah bila mengenal arti CINTA

Ternyata mencintai orang yang kita sayang itu terkadang indah dan sebaliknya , Cinta apa bila kita tuangkan dalam lantunan kata - kata pastilah yang tidak ada habisnya.
Cinta adalah sekuntum bunga yang indah menawan. yang membuaiku dengan pelukan hangat kasih sayang. lembut dekapan naluri .

Apa sesungguhnya arti hidup ?


Arti hidup dapat di perolah berbagai macam arti, tergantung yang menjalaninya .